Jdi na obsah Jdi na menu
 


Abad pertengahan Ananit dan Karaite

Pada awal abad pertengahan Farisimelanjutkan untuk berkembang.

Mereka memulai memanggil diri mereka dengan Rabbinik (Penganut Para Rabbi) dan hanya menggunakan nama Farisi ketika mengingat sejarah jaman dari periode bait suci kedua.

Pada abad ke 7, kekaisaran islam menyapu Timur tengah.

Orang muslim tidak tertarik memaksakan praktek agama islam pada orang-orang Yahudi dan memberikan mereka tingkat otonomi di bawah sistem yang di kenal sebagai Exilarchate (daerah pengasingan).

Exilarchate telah di temukan ratusan tahun sebelum di bawah aturan sassanian tetapi hingga sekarang hanya sudah terpengaruh dalam Babiloni dan Persia.

Bersandar dengan orang Muslim, suatu malam Rabbinik mengembalikan dari tempat fenomena Babylonia pada kekuatan politik yang membentang sepanjang lebih dari Timur tengah.

Rabbinik Babylonia sekarang mengenakan atas semua orang Yahudi di dalam kekaisran Babylonia Talmud, sebuah badan hukum bahwa mereka mengembangkan di antara abad ke 3 dan abad ke 5.

Perlawanan pada para Rabbinik sangat sengit,khususnya di dalam kekaisaran daerah timur.

Dimana orang Yahudi lokal tidak pernah mendengar Talmud ataupun Hukum lisan.

Sejarah mengatakan kepada kita pemimpin-pemimpin Yahudi yang melawan Talmud menempatkan dalam konflik langsung dengan pemerintahan islam, yang telah menjadi wewenang para Rabbi yang diberikan sebagai ke mereka sebagai otoritas atas semua orang-orang Yahudi.

Salah satu pemimpin yang menolak untuk menerima Talmud bernama Abu isa al-Isphahani dan ini mengatakan bahwa dia memimpin tentara Yahudi melawan pemerintahan Muslim.

Upaya lainnya untuk mengusir Talmud juga dilakukan tetapi sayangnya semua upaya ini gagal dan Para Rabbinik dan Talmud mereka tampaknya tak terhentikan.

Kemudian pada abad ke 8 muncul secercah harapan dalam bentuk seorang pemimpin yang cerdik namanya Anan ben David.

Anan mengorganisir berbagai elemen yang pro-Tanakh dan melobi kalifah Muslim untuk mendirikan Exilarchate kedua untuk orang-orang Yahudi yang menolak Talmud.

Para Muslim memberikan Anan dan pengikutnya kebebasan beragama untuk mempraktekan Judaism dalam cara mereka sendiri.

Anan telah mengumpulkan banyak pengikut disekitarnya dan para pengikutnya dikenal sebagai Ananites.

Pengikut lainnya yang hanya memegang Tanach bersatu di bawah nama Pengikut Kitab suci atau dalam bahasa ibrani Bnei Mikra yang di singkay menjadi Karaim atau dalam Bahasa Inggris Karaite.